Selamat Idul Adha 1443
Umat Islam akan merayakan Idul Adha setiap tanggal 10 Zulhijah. Hal ini diwujudkan dengan penyembelihan hewan kurban setelah salat hari raya. Penyembelihan hewan kurban ini diterangkan dalam sebuah riwayat Imam Bukhari. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa menyembelih hewan kurban sebelum salat (Idul Adha) maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya sendiri, dan barang siapa menyembelih kurban sesudah salat (Idul Adha) dan dua khutbahnya, sesungguhnya ia telah menyempurnakan ibadahnya, dan ia telah menjalani aturan Islam.”
Selain itu, hewan kurban juga dapat disembelih pada hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Rasulullah SAW bersabda, “Semua hari Tasyrik adalah waktu menyembelih kurban,” (HR Ahmad).
Sejarah Idul Adha Berawal dari Kisah Nabi Ibrahim dan Putranya
Sejarah Idul Adha bermula dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang menjalankan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS. Hal ini bersandar pada suatu kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Ayat yang menerangkan tentang hal ini adalah firman-Nya dalam surah As Saffat ayat 102:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ ١٠٢
Artinya: “Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.”